Jumat, 27 Juni 2014

Agar Bugar Berpuasa, Cukupi Karbohidrat dan Protein


Ilustrasi beragam makanan sumber protein

Hampir semua orang percaya puasa memiliki dampak yang baik bagi tubuh. Hal ini diperkuat oleh banyak penelitian yang membuktikan fakta serupa. Meski begitu, saat berpuasa asupan kalori jadi terbatas sehingga diperlukan strategi khusus supaya tubuh tetap bugar.

Dokter spesialis gizi klinis Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Saptawati Bardosono mengatakan, agar tubuh tetap bugar saat berpuasa tubuh harus mendapatkan asupan zat gizi yang memadai. Zat gizi yang perlu diprioritaskan ternyata adalah karbohidrat dan protein.

"Penting hukumnya untuk memperhatikan asupan karbohidrat dan protein saat berpuasa," ujarnya dalam talkshow bertajuk "Puasa Sehat dengan Pola Minum Air Putih 2+4+2 bersama Aqua" pada Rabu (25/6/2014) di Jakarta.

Asupan karbohidrat dan protein menjadi penting karena tubuh paling kehilangan kedua zat gizi ini saat berpuasa. Jika tidak segera diganti fungsi tubuh bisa terganggu. Berbeda dengan lemak yang kadarnya dalam tubuh tidak begitu banyak berkurang saat berpuasa.

"Penelitian membuktikan, karbohidrat dan protein kadarnya sangat menurun dengan berpuasa, tetapi tidak dengan lemak," ujarnya.

Lemak, lanjut dia, akan lebih lama disimpan di dalam tubuh dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Karena itu, Saptawati menyarankan untuk lebih banyak mengonsumsi karbohidrat dan protein di saat sahur maupun berbuka, namun memilih makanan yang rendah lemak.

Selain itu, zat gizi yang juga perlu banyak dikonsumsi tentu saja adalah air. Pasalnya selama berpuasa, tubuh akan banyak kehilangan air dan mengalami dehidrasi ringan. Maka begitu berbuka, air lah yang harus menjadi asupan pertama.

Agar tetap bugar selama perpuasa, Saptawati juga mengimbau untuk tidak mengurangi aktivitas, meskipun boleh saja menurunkan intensitasnya. Serta, tidak makan berlebihan saat sahur dan berbuka karena akan membebani kerja pencernaan.

Sumber: kompas.com

Puasa Cegah Otak Jadi "Lemot"

Ilustrasi

Sebagian orang berpikir puasa bisa menyebabkan sulit berkonsentrasi, bahkan tidak mampu berpikir jernih. Padahal, yang terjadi pada tubuh justru sebaliknya, puasa dapat membuat otak mampu bekerja lebih prima.
 
Dokter spesialis gizi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Saptawati Bardosono, mengatakan, puasa artinya membatasi tubuh mengasup kalori. Ternyata, penelitian membuktikan puasa dapat meningkatkan ketahanan sel.
 
"Dengan berpuasa, sel tubuh akan menjadi lebih kuat, lebih tahan, bahkan tumbuh sel-sel baru. Khususnya pada otak, pertumbuhan sel-sel baru akan membuatnya bekerja lebih baik, jadi tidak tulalit," ujarnya dalam talkshow bertajuk Puasa Sehat dengan Pola Minum Air Putih 2+4+2 bersama Aqua pada Rabu (25/6/2014) di Jakarta.
 
Ketahanan sel yang meningkat karena puasa berhubungan dengan ekspresi gen yang membaik karena pembatasan kalori. Menurut Saptawati, puasa perlu dilakukan oleh siapa saja, tidak hanya karena kepercayaan tertentu.
 
"Puasa itu baik sekali untuk kesehatan. Banyak penelitian yang membuktikannya. Bahkan, pasien yang dirawat di rumah sakit pun saat diminta puasa, kondisinya membaik," kata dia.
 
Selain meningkatkan ketahanan sel, puasa juga mampu menurunkan tekanan darah, memperbaiki jaringan yang rusak, meningkatkan oksidasi lemak, menurunkan oksidasi karbohidrat, dan meringankan peradangan.
 
"Puasa juga bisa menurunkan kolesterol sehingga membantu memperbaiki profil lemak darah," ujarnya.

Sumber: kompas.com

Rabu, 18 Juni 2014

5 Fakta tentang Era Keemasan Spanyol

Pelatih tim nasional Spanyol, Vicente Del Bosque.

Tim nasional Spanyol tampil di Piala Dunia sebagai juara bertahan dengan sejumlah prestasi cemerlang, tetapi tersingkir bahkan sebelum melakoni laga terakhir fase grup.

Adalah Cile yang menjadi algojo. Gol Eduardo Vargas (20) dan Charles Aranquiz (43), Cile membuat Spanyol kehilangan peluang lolos.

Cile bukan hanya menjadikan Spanyol juara bertahan yang paling cepat mendapat kepastian gagal lolos dari fase grup di putaran final Piala Dunia, tetapi mencoreng nama besar Spanyol, yang dibangun Luis Aragones pada 2008.

Berikut ini adalah lima prestasi yang diukir Spanyol dalam enam tahun terakhir.

1. Spanyol menjuarai Piala Eropa 2008, yang merupakan trofi besar mereka sejak 1964.

2. Mencatatkan rekor tidak terkalahkan dalam 35 laga secara beruntun, termasuk meraih kemenangan dalam 15 laga secara berturut-turut, sejak 2006 sampai dikalahkan Amerika Serikat pada Piala Konfederasi 2009.

3. Meski memulai Piala Dunia 2010 Afrika Selatan dengan kekalahan 0-1 dari Swiss, Spanyol mengakhiri turnamen itu sebagai juara dan menjadi satu-satunya tim selain Brasil yang menjuarai Piala Dunia di luar benua asalnya.

4. Pada 2012, Spanyol menjadi tim pertama yang mempertahankan gelar juara Eropa, setelah mengalahkan Italia 4-0 pada babak puncak.

5. Perkembangan Spanyol menjadi kekuatan di dunia sepak bola tak lepas dari dominasi Barcelona di Eropa, dengan permainan umpan yang dikenal dengan tiki-taka. Pelatih Luis Aragones dan Vicente Del Bosque membangun skuad Spanyol dengan gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, sebagai porosnya. Spanyol pun jatuh, ketika Barcelona meredup.

Sumber: kompas.com

Reporter Cantik Meksiko Bikin Pemirsa TV di Inggris Cemburu


Reporter televisi Meksiko, Ines Sainz Gallo, tampil dalam preview Brasil vs Meksiko.


Pemirsa televisi di Inggris melontarkan kritikan terhadap standar peliputan BBC dan ITV selama perhelatan Piala Dunia 2014 di Brasil. Yang menjadi keluhan para penonton di negeri Ratu Elisabeth itu adalah "keindahan" dalam peliputan.

Mengapa? Sejak turnamen empat tahun tersebut bergulir 12 Juni lalu, dua stasiun televisi tersebut tak pernah menampilkan presenter cantik. Para penonton hanya mendengarkan komentar monoton dari Phil Neville atau pembicaraan Adrian Chiles dengan para pakar. Tak heran jika Twitter dipenuhi banjir kritikan.

Hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang ditampilkan televisi Meksiko. Host Ines Sainz Gallo menjadi pemandangan yang menarik ketika menyajikan preview Meksiko versus Brasil pada Selasa (17/6/2014), sehari menjelang matchday kedua penyisihan di Grup A pada Rabu (18/6/214) yang berakhir imbang 0-0.

Sainz bukanlah satu-satunya presenter cantik yang tampil menarik di Fortaleza. Vanessa Huppenkothen, yang bekerja untuk radio Meksiko, Televisa, juga menarik perhatian ketika membuat laporan. Wanita berambut pirang ini mengenakan kostum berwarna hijau, yang merupakan warna kebesaran Meksiko.

Spanyol pun tak ketinggalan. Istri penjaga gawang Iker Casillas, Sara Carbonero, tampil memesona ketika memberikan laporan. Wanita cantik tersebut merupakan reporter televisi Spanyol, Mediaset.

Nah, wajar jika para pemirsa televisi di Inggris cemburu.

Sumber: kompas.com

Selasa, 17 Juni 2014

Beredar Video Prabowo Tolak "Cipika-cipiki" Jokowi


Calon Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto bersalaman sebelum memulai debat di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6/2014).

Rekaman video calon presiden Prabowo Subianto yang seperti tidak meladeni tawaran cium pipi dari calon presiden Joko Widodo (Jokowi) beredar di media sosial. Peristiwa itu terekam kamera televisi Metro TV.

Kejadian yang tidak tersiarkan secara langsung itu terjadi sebelum debat capres di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6/2014) malam.

Ketika itu, Jokowi yang didampingi calon wakil presiden Jusuf Kalla datang lebih dulu. Sebelum debat berlangsung, mereka lalu diarahkan ke ruangan yang disediakan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dalam rekaman, Jokowi terlihat menyalami para Komisioner KPU yang sudah berada di ruangan.

Kemudian, Prabowo hadir. Jokowi langsung menyambut begitu Prabowo memasuki ruang tunggu. Sambil tersenyum dan berpandangan, keduanya lalu bersalaman.

Saat itu juga, Jokowi langsung menunduk dan memajukan kepalanya ke arah Prabowo untuk menawarkan "cipika-cipiki". Ketika itu, tangan kiri Jokowi memegang lengan kanan Prabowo. Entah sengaja atau tidak, Prabowo malah berjalan dan menyalami orang-orang di dalam ruangan itu.

Tawaran cium pipi tak disambut, Jokowi hanya menepuk lengan Prabowo. Jokowi tetap tersenyum setelah ditinggal mantan perwira tinggi TNI itu.

Kejadian itu berbeda ketika debat berlangsung, yang disiarkan di televisi. Saat keduanya masuk ruang debat, Jokowi langsung menghampiri Prabowo dan kembali menawarkan cium pipi. Kali ini, keduanya "cipika-cipiki".

Tak hanya itu, keduanya kembali "cipika-cipiki" ketika debat berlangsung. Saat itu, Prabowo mendukung pernyataan Jokowi soal ekonomi kreatif .

Rekaman dengan judul "Inilah Pencitraan Prabowo" itu langsung menuai tanggapan publik di media sosial.

"Prabowo meladeni cium pipi jokowi cuma di ruang terbuka. Giliran di ruang tertutup ga mau. Ketauan kan cuma mentingin image public," tulis pemilik akun @rommyrosario.

"Kocak nonton Prabowo tolak cium pipi Jokowi di ruang blakang sebelum debat capres, tapi di panggung / depan publik, cium pipi sampe 2x," tulis pemilik akun @leocorinetti.

"Ih Prabowo tdk menanggapi Gesture Jokowi yg png cium pipi...Kok dingin gituu, musim hujan tah pak hihiiii," tulis @ChilaCicilia.

"Jokowi tadi niat nya mau cium pipi Prabowo, eh Prabowo nggak mau. Yaudah, nggak apa2. Pak Jokowi cium pipi Bu Iriana aja:))," tulis @WSAyuu.

Link VIDEO : http://youtu.be/k10oaHsX5Wc

Sumber: kompas.com

Adian Napitupulu: Prabowo Punya Bakat Jadi Pemain Sinetron


YouuTube
Tayangan calon presiden Prabowo Subianto yang seperti menolak tawaran cium pipi dari Joko Widodo.

Calon legislatif PDI Perjuangan terpilih 2014-2019, Adian Napitupulu, menilai calon presiden Prabowo Subianto memiliki bakat untuk menjadi pemain sinetron. Pernyataan itu disampaikan Adian menanggapi beredarnya rekaman video Prabowo yang seperti tidak meladeni tawaran cium pipi dari calon presiden Joko Widodo.

"Prabowo punya bakat jadi pemain sinetron. Begitu ada kamera dia "cipika cipiki" (ke Jokowi). Enggak ada kamera, dia menampik," ujar Adian di Kantor Media Center JKW4P, Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/6/2014).

Adian mengatakan, ketika di depan kamera berbagai media, Prabowo menghampiri dan memeluk serta "cipika cipiki" pada Jokowi. Namun, ketika tidak ada kamera dan penonton, kata dia, Prabowo "menampik" cipika cipiki Jokowi.

Menurut Adian, hal itu menunjukan bahwa kelas Prabowo bukanlah kelas negarawan atau kelas pemimpin bangsa, tetapi kelas pemain sinetron yang berbeda sikapnya ketika di depan kamera dan di belakang kamera. Sambil tersenyum, Adian menyarankan agar Prabowo mengikuti seni teater untuk mematangkan kemampuan beraktingnya.

"Dia harusnya ikut seni teater untuk mematangkan kemampuannya," ujarnya.

Adian menambahkan, sikap Prabowo itu menunjukkan bahwa Prabowo tidak menghargai dirinya sendiri. Meskipun Jokowi adalah rivalnya, kata dia, seharusnya Prabowo juga memandang Jokowi sebagai rakyat Indonesia yang bisa saling menghormati.

"Dia tidak menghargai dirinya, tidak menghargai keinginannya untuk memimpin bangsa ini. Walaupun Jokowi rivalnya, tapi harusnya dia memandang sebagai sesama manusia, sesama kandidat yang harus saling menghormati," ujar Adian.

Rekaman video Prabowo yang seperti tidak meladeni tawaran cium pipi Jokowi beredar di media sosial dengan judul "INI LAH PENCITRAAN PRABOWO". Peristiwa itu terekam kamera televisi Metro TV sebelum debat berlangsung di salah satu ruangan di Hotel Gren Melia, Jakarta, Minggu (15/6/2014) malam. 

Kejadian itu berbeda ketika debat berlangsung, yang disiarkan di televisi. Saat keduanya masuk ruang debat, Jokowi langsung menghampiri Prabowo dan kembali menawarkan cium pipi. Kejadian itu juga terjadi ketika debat berlangsung.

Sumber: kompas.com

Bolak-balik Sebut Kebocoran Anggaran, Prabowo Justru "Tampar" Hatta Rajasa

Pasangan capres dan cawapres, Prabowo-Hatta mengikuti acara debat di Jakarta Selatan, Senin (9/6/2014). Debat akan dilakukan sebanyak lima kali selama masa kampanye.

Juru bicara pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto, menilai, pernyataan yang berulang kali diucapkan calon presiden Prabowo Subianto soal kebocoran anggaran sebesar Rp 1.000 triliun tak tepat. Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam debat capres dan cawapres di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Minggu (15/6/2014) malam.

Hasto mengatakan, pernyataan Prabowo itu justru mengkritik wakilnya, Hatta Rajasa, yang terakhir menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

"Pemaparan visi-misi Prabowo yang mengungkapkan kebocoran anggaran Rp 1.000 triliun merupakan kritik telak terhadap Hatta Rajasa. Prabowo lupa bahwa pasangannya adalah sosok menteri koordinator yang seharusnya telah melakukan kerja nyata untuk melakukan "perang" terhadap para mafia ekonomi, seperti Mr X yang menjadi mafia perminyakan," kata Hasto melalui siaran pers, pascadebat, Minggu malam.

Hasto tak yakin kebocoran anggaran mencapai Rp 1.000 triliun. Ia menilai, apa yang disampaikan Prabowo hanya retorika politik yang tidak tepat sasaran dan balik menyerang pasangannya.

"Perdebatan capres pada akhirnya tidak berhenti pada retorika, tetapi pada kredibilitas pemimpin untuk menjalankan visi-misinya," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P itu.

Visi-misi Prabowo dan Hatta, kata Hasto, menjadi bertolak belakang dengan sosok keduanya. Prabowo selalu mendengungkan ekonomi kerakyatan. Sementara itu, Hatta dinilainya cenderung menjalankan ekonomi liberal saat menjabat menteri dalam kabinet Susilo Bambang Yudhoyono.

"Pekerjaan rumah terbesar Prabowo adalah bagaimana menyatukan gagasan ekonomi kerakyatan dan ekonomi liberal yang menjadi ciri Hatta. Kritik yang disampaikan Prabowo sekaligus 'tamparan' keras bagi SBY yang menurut Prabowo gagal mengatasi kebocoran penerimaan anggaran," kata  Hasto.

Sumber: kompas.com

Rabu, 11 Juni 2014

Wisudawati dengan IPK 3,96 Itu Diantar Ayahnya dengan Becak


Raeni menuju Auditorium Unnes untuk mengikuti wisuda diantar oleh Mugiyono, ayahnya.

Di acara wisuda Universitas Negeri Semarang (Unnes), Selasa (10/6/2014), perhatian para keluarga wisudawan dan handai taulan yang hadir mengarah pada sosok Raeni, wisudawati dari Jurusan Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi (FE).

Raeni yang datang dengan mengenakan kebaya dan kain lengkap dengan toga wisudanya tiba di lokasi wisuda dengan menggunakan becak.

Seperti ditulis dalam situs resmi Unnes, Raeni diantar oleh ayahnya, Mugiyono, yang memang sehari-hari berprofesi sebagai tukang becak.

Meski hidup dalam keluarga dengan ekonomi pas-pasan, Raeni justru membuktikan keunggulan dan prestasinya untuk meniti masa depan yang lebih baik dan membahagiakan keluarganya.

Penerima beasiswa Bidikmisi ini beberapa kali memperoleh indeks prestasi 4. Prestasi itu dipertahankan hingga akhirnya dia lulus dan ditetapkan sebagai wisudawan terbaik dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,96.

"Selepas lulus sarjana, saya ingin melanjutkan kuliah lagi. Penginnya melanjutkan (kuliah) ke Inggris. Ya, kalau ada beasiswa lagi," kata gadis yang bercita-cita menjadi guru tersebut.

Keberhasilan Raeni tentu saja tak lepas dari peran dan dukungan Mugiyono, ayahnya. Dia mengaku terus mendukung putri bungsunya itu untuk berkuliah agar bisa menjadi guru sesuai dengan cita-citanya.

"Sebagai orang tua hanya bisa mendukung. Saya rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan pesangon," kata pria yang mulai menggenjot becak sejak 2010 itu setelah berhenti bekerja.

Setiap hari, Mugiyono kerap mangkal tak jauh dari rumahnya di Kelurahan Langenharjo, Kendal. Dalam sehari, dia bisa mengumpulkan uang antara Rp 10.000 – Rp 50.000.

Namun, penghasilannya kerap tak menentu. Oleh karena itu, dia juga bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp 450.000 per bulan.

Sementara itu, Rektor Unnes, Fathur Rokhman, mengatakan, sosok Raeni membuktikan bahwa tidak ada halangan bagi anak dari keluarga kurang mampu untuk bisa berkuliah dan berprestasi.

"Meski berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang, Raeni tetap bersemangat dan mampu menunjukkan prestasinya. Sampai saat ini Unnes menyediakan 26 persen dari jumlah kursi yang dimilikinya untuk mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Kami sangat bangga dengan apa yang diraih Raeni," katanya.

Dia bahkan yakin akan makin banyak anak-anak dari keluarga tidak mampu yang bisa menjadi kaum terpelajar dan sukses, bahkan mungkin menjadi pemimpin negara. Untuk mewujudkannya, Unnes sendiri menyalurkan sekitar 1.850 beasiswa Bidikmisi setiap tahun.

Sumber: kompas.com

Selasa, 10 Juni 2014

"Waduh...., Hatta Tidak Malu Berbicara tentang Kesetaraan Hukum?"

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari kubu koalisi Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa memaparkan visi misi saat Debat Capres - Cawapres bertema Pembangunan Ekonomi, Pemerintahan Bersih dan Kepastian Hukum di Balai Serbini, Jakarta, Senin (9/6/2014) malam. Pemilu Presiden 2014 akan berlangsung 9 Juli 2014 mendatang.

Pernyataan calon wakil presiden Hatta Rajasa terkait kesetaraan hukum mendapat kritik dalam debat calon presiden dan calon wakil presiden. Pernyataan Hatta itu dianggap tidak sejalan dengan kasus kecelakaan yang dialami putra Hatta, Muhammad Rasyid Amrullah.

"Masa, seorang Hatta Rajasa tidak malu berbicara tentang kesetaraan hukum? Apa dikiranya rakyat sudah lupa tabrakan maut anaknya, tragedi BMW-Luxio, yang telah merenggut sekian banyak nyawa di Tol Jagorawi," kata Amal Al Ghazali, koordinator nasional Relawan Demi Indonesia, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (10/6/2014).

Amal menyinggung tidak adanya penahanan terhadap Rasyid. "Walaupun sudah dinyatakan bersalah menghilangkan sekian banyak nyawa, tidak sedetik pun anak Hatta tersebut merasakan dinginnya lantai tahanan, apalagi penjara," katanya.

Ia lalu menyinggung sikap majelis hakim yang memasukkan pertimbangan hukum mengenai restorative justice. Menurut Amal, jika mengganti biaya pemakaman, pengobatan, dan memberi santunan dianggap sebagai restorative justice, maka hal itu salah.

"Pemberian santunan, bantuan, dan ganti rugi yang dilakukan keluarga Hatta Rajasa bukanlah merupakan suatu inisiatif mulia, melainkan sekadar konsekuensi hukum sebagai pihak yang menyebabkan kecelakaan," kata dia.

"Rakyat Indonesia bisa melihat dengan jelas ada ketidakadilan dalam perkara tabrakan maut anak Hatta Rajasa itu. Lah kok sekarang bapaknya berani bicara mengenai kesetaraan hukum. Apa disangkanya rakyat Indonesia bodoh dan pelupa?" pungkas Amal.

Sebelumnya, Hatta menyatakan pentingnya perlakuan hukum bagi semua warga negara. Hatta mengaku tidak setuju dengan adanya perlakuan khusus ataupun diskriminasi dalam penegakan hukum. (baca: Hatta: Dalam Berlakukan Hukum, Jangan Tumpul ke Atas Tajam ke Bawah)

Adapun Rasyid divonis lima bulan hukuman penjara serta denda sebesar Rp 12 juta oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Namun, hakim memutuskan bahwa Rasyid tak ditahan atas kecelakaan yang menewaskan dua orang itu.

Sumber: kompas.com

Senin, 02 Juni 2014

Waspadai Batuk Pagi

Waspadai Batuk Pagi

Sering batuk pada pagi hari dan mengeluarkan dahak banyak? Hati-hati, bisa-bisa Anda menderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Seperti yang dialami Nezam, 71 tahun, ketika merasakan sesak napas yang makin hebat, apalagi saat beraktivitas, misalnya jalan kaki. "Sungguh berat napasku," ujar pria kurus itu. Batuk setiap pagi hingga mengeluarkan dahak banyak sudah menjadi ritual rutinitasnya.

Nezam pun memeriksakan diri ke rumah sakit, dan hasil rekaman Rontgen menunjukkan paru-parunya bolong-bolong. Dokter bilang penyakit PPOK tadi. "Katanya enggak bisa sembuh kecuali berhenti merokok. Saya ini sudah isap rokok 50 tahun, terpaksa berhenti," ujar Nezam saat memberikan testimoni pada acara diskusi "Tingginya Angka Kematian Penyakit Tidak Menular di Indonesia" di Rumah Sakit MRCCC Siloam, Jakarta.

Dokter spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, Profesor Faisal Yunus, menguatkan, batuk berdahak di pagi itu adalah salah satu gejala penyakit paru obstruktif kronik. "Jadi waspada saja, apalagi kalau memang perokok aktif dan lama," katanya.

Penyakit ini ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak lancar dalam saluran pernapasan dan reaktif pada paru saat menerima partikel atau gas beracun dan berbahaya. Hambatan aliran udara ini disebabkan oleh gabungan antara sumbatan saluran napas kecil (obstruksi bronkiolitis) dan kerusakan sel pada organ paru atau parenkim (emphisema). Tapi hal ini tentu berbeda pada setiap orang.

Ahli paru lain, Budhi Antariksa, menyebut penderita PPOK mengalami bronkitis kronik atau kombinasi emphisema karena kebiasaan merokok. Pada penderita PPOK sering batuk dan mengeluarkan dahak karena sel dahak (goblet) berusaha mengeluarkan cairannya (dahak) untuk melindungi agar dinding saluran pernapasan tidak rusak oleh asap rokok. Dahak yang keluar biasanya akan menumpuk di saluran napas. Sedangkan bulu-bulu di saluran napas untuk mengangkut zat asing atau kotoran makin jelek kondisinya serta makin jarang dan kecil.

Karena penderita PPOK atau bekas penderita ini merokok dalam jangka waktu yang lama dan banyak, sel dahak pun akan bekerja keras mengeluarkan cairannya. "Dia jadi hiperaktif, biarpun sudah berhenti merokok, sel dahak terus bekerja," ujar dokter Budhi.

Tak mengherankan jika penderita PPOK akan terus batuk dan mengeluarkan dahak pada pagi hari. "Karena malam kan tidur, tapi sel terus mengeluarkan dahak dan menumpuk di pagi hari," ucap dia. Batuk dan dahak pada perokok dan penderita PPOK, menurut dokter Budhi, lebih banyak. Biasanya batuk akan muncul tak jauh ketika dia memulai aktivitas. "Paling gampang lihat saat mandi," ujarnya.

Selain batuk berdahak, tanda lain yang muncul adalah sesak napas. Tetapi masyarakat, menurut dokter Faisal, sering keliru mempersepsikan sesak napas ini. Mereka mengira sesak napas yang diderita adalah serangan asma dan mengobatinya dengan obat asma. Tetapi serangan asma dan PPOK sangatlah berbeda.

Asma biasanya muncul pada usia muda, sering muncul karena faktor genetik. Sesak napas pada asma biasanya muncul jika ada faktor pencetus yang jelas seperti makanan, debu, asap rokok, udara dingin, bulu binatang dan sebagainya. Sesak napas juga akan memburuk pada malam hari. Sedangkan pada penderita PPOK, sesak napas akan terjadi hampir sepanjang hari. Sesak napas akan semakin menjadi-jadi ketika ada aktivitas berjalan atau naik tangga. "Dia akan berjalan lebih lambat dan lebih cepat capek," ujar dokter Faisal.

Jika penderita minum obat asma, responsnya malah buruk. Ini menjadi faktor yang lebih memperkuat tanda-tanda penyakit tersebut. Saat diperiksa dengan Rontgen, akan tampak paru-paru penderita ini cukup besar. "Besar memang, tetapi lembek seperti balon. Paru-parunya sudah tidak elastis juga," Faisal menambahkan.

Begitu batuk dan sesak napas ini muncul, barulah biasanya para penderita datang ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisinya. PPOK merupakan penyakit tidak menular, bisa dicegah dan diobati. Sering kali muncul pada usia pertengahan akibat merokok dalam waktu yang lama. Prevalensinya makin meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup serta tingginya dampak dan faktor risiko, juga makin banyaknya jumlah perokok dan pencemaran udara.

Semakin hari, penderita penyakit ini semakin banyak dan menjadi salah satu penyebab utama kematian. Pada 1990, berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini masih berada di urutan keenam, diperkirakan pada 2020 berada di urutan ketiga. Data The Asia Pacific COPD Roundtable Group pada 2006 menunjukkan jumlah penderita PPOK mencapai 56,6 juta dengan prevalensi 6 persen.

Adapun Indonesia, dengan 4,8 persen penderita, berada di urutan ketiga penderita PPOK terbesar di dunia setelah Cina (38 juta) dan Jepang (5 juta). Jumlahnya diperkirakan meningkat akibat banyaknya jumlah perokok. Sebab, 90 persen penderita PPOK adalah perokok atau mantan perokok. PPOK adalah salah satu penyakit yang makin meningkat dari tahun ke tahun, serta tengah bersaing dengan hipertensi, jantung, stroke, diabetes melitus, asma, penyakit sendi, dan kanker.

Sumber