Bagi pasangan yang mendambakan momongan, berbagai cara akan dilakukan untuk bisa hamil. Namun tak sedikit pula pasangan yang justru termakan mitos-mitos tidak tepat dalam upaya mereka untuk memperoleh momongan.
Dokter spesialis andrologi dari Rumah Sakit Umum Pemerintah Fatmawati, Nugroho Setiawan, mengatakan, banyak mitos yang tidak tepat soal reproduksi. Pasangan yang sudah lama mendambakan momongan bukannya mencari penyebab terjadinya ketidaksuburan, tapi langsung mencari bantuan tenaga non-medis, misalnya tukang pijat.
Nugroho mengungkapkan, pijat memang merupakan salah satu upaya yang dipercaya sebagian masyarakat untuk memperlancar upaya kehamilan. Ini karena tukang pijat mengklaim mereka bisa "membetulkan" posisi rahim yang dianggap salah.
"Padahal rahim digantung oleh jaringan-jaringan ikat, tentu posisinya tidak bisa dibalik-balik," kata dia dalam talkshow bertajuk "Reproduksi Sehat Keluarga Hangat" oleh Laboratorium Klinik Prodia di Jakarta, Sabtu (24/5/2014).
Menurut dokter spesialis kandungan Gita Pratama, pijat sebenarnya baik dilakukan untuk memperlancar peredaran darah. Namun itu kalau dilakukan di badan, bukan di perut bagian bawah.
"Kalau dilakukan di perut bagian bawah, dikhawatirkan justru akan merusak organ-organ reproduksi wanita itu sendiri," kata dokter dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Kencana ini saat ditemui dalam kesempatan yang sama.
Bahkan jika sudah terdapat infeksi, kata Nugroho, pijat di daerah organ reproduksi justru akan menyebarkan infeksi tersebut. Ia menambahkan, organ reproduksi wanita terdapat di bagian dalam sehingga lebih sulit untuk dideteksi jika terdapat infeksi, maka pijat tidak boleh dilakukan sembarangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar