Keith Muir, profesor dari Glasgow University, yang merawat mereka, menyatakan terkejut dengan pemulihan yang terjadi dalam skala kecil hingga menengah itu.
Namun dia menegaskan terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa pemulihan tersebut disebabkan oleh perawatan yang mereka lakukan.
Pasalnya, perasaan 'sembuh' sementara akibat perhatian klinis, atau semacam efek placebo, dapat dialami oleh pasien.
"Tampaknya aneh bahwa itu semua hanya kebetulan saja dan efek placebo," kata Muir kepada BBC News.
"Kami melihat hal ini sebagai kasus yang menarik dan agak mengejutkan. Kami telah melihat pasien kini memiliki kemampuan untuk menggerakkan jari mereka, padahal sebelumnya mereka telah menderita kelumpuhan total," kata Muir.
"Kami melihat beberapa orang telah mampu berjalan di sekitar rumah mereka padahal sebelumnya mereka sangat tergantung pada bantuan orang lain, dan pasien juga mengalami pemulihan yang memungkinkan mereka untuk mengenali apa yang terjadi di sekitar mereka."
Jalan panjang
Sembilan pasien sebelumnya menjalani perawatan percobaan klinis untuk menilai keamanan prosedur penyuntikan sel punca pada bagian otak yang rusak. Ini adalah salah satu percobaan pertama di dunia untuk menguji penggunaan sel punca pada pasien.
Hasil penemuan rencananya dipresentasikan pada European Stroke Conference di London.
Mengomentari penelitian itu, Clare Walton dari Asosiasi Stroke mengatakan: "Penggunaan sel punca adalah teknik menjanjikan yang bisa membantu membalikkan beberapa efek melumpuhkan akibat stroke. Kami sangat gembira tentang uji coba ini."
"Namun ini adalah awal dari jalan yang sangat panjang, dan pengembangan signifikan lebih lanjut diperlukan sebelum terapi sel punca dapat dianggap sebagai pengobatan yang mungkin."
Sel-sel induk diciptakan 10 tahun yang lalu dari salah satu sampel dari jaringan saraf yang diambil dari janin. Perusahaan yang memproduksi sel-sel induk, Reneuron, mampu memproduksi sebanyak apapun sel punca yang dibutuhkan dari sampel asli.
Sumber : BBC Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar