Tidur mengorok bisa dialami siapa saja. Selain suara dengkuran yang bisa mengganggu orang lain, mengorok kadang juga menjadi indikasi masalah kesehatan yang serius. Bagaimana caranya agar tidak mengorok saat tidur? Kapan ngorok perlu diterapi?
dr Dito Anurogo, konsultan kesehatan di detikHealth menjelaskan mengorok merupakan bunyi atau suara yang muncul saat seseorang tidur karena menyempitnya jalan napas nasofaring. Akibatnya aliran udara selama bernapas rileks menggetarkan bagian-bagian yang lunak dari saluran atau jalan napas orofaring.
Untuk mengatasi tidur mengorok, dr Dito dalam jawaban konsultasi di detikHealth menyarankan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Hindari Kebiasaan Merokok
Merokok dapat mengiritasi membran mukus atau selaput lendir pada saluran napas bagian atas yang menyebabkan pembengkakan dan meningkatkan produksi lendir.
2. Hindari Minum Obat Tertentu Sebelum Tidur
Obat penenang atau tranquilizer, pil tidur, dan antihistamin perlu dihindari konsumsinya sebelum tidur. Jika harus meminumnya, minumlah 2-3 jam sebelum tidur.
3. Olahraga Teratur
4. Hindari Posisi Tidur Telentang atau Tengkurap
Posisi tidur telentang memudahkan seseorang untuk tidur mendengkur. Sebaiknya tidur miring ke kanan atau ke kiri. Jika harus telentang, maka pakailah bantal.
5. 15 Menit Memanjakan Diri Sebelum Tidur
Rileks sebelum tidur bisa membantu mengurangi mendengkur. Cara untuk memanjakan diri bisa dengan menulis hal-hal yang menyenangkan sepanjang hari, yoga, mendengarkan musik klasik, atau melakukan aktivitas ringan lainnya yang menyenangkan.
6. Hindari Makan, Minum, dan Ngemil Sebelum Tidur
Intinya adalah jangan pergi tidur dalam keadaan perut kekenyangan.
7. Mengurangi Berat Badan
Orang yang memiliki badan gemuk alias kelebihan berat badan cenderung mendengkur saat tidur. Karena itu, kurangilah berat badan dengan cara yang sehat yakni dengan berolahraga teratur, banyak beraktivitas, dan menjaga pola makan.
Menurut dr Dito, pembedahan alias operasi bisa dilakukan jika mendengkur dirasa sudah sangat mengganggu. Biasanya operasi dilakukan dengan metode tonsilektomi, uvulopalatopharyngoplasty, laser/electrocautery/microfrequency.
Sementara itu pakar kesehatan tidur dari RS Medistra Jakarta dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT menyebut terapi mendengkur dilakukan jika memang ada sebab tertentu. "Kalau misalnya hanya mendengkur kalau tidurnya telentang, caranya agar tidak mendengkur ya tidur miring," kata dr Rima dalam perbincangan dengan detikHealth, Rabu (19/6/2013).
Yang perlu diwaspadai adalah jika terjadi sleep apnea yang mengacu pada terganggunya pernapasan selama 10 detik atau lebih. Sleep apnea jangan diremehkan karena bisa mengakibatkan kematian mendadak, karena oksigennya bisa turun sangat rendah.
"Pernah ada pasien saya, oksigennya sampai 40 persen, padahal normalnya 90 persen. Itu bisa menyebabkan gangguan irama jantung," sambung dr Rima.
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar