1. Sannakji
Sannakji adalah hidangan tradisional yang disajikan di Korea. Hidangan gurita hidup ini biasanya dibumbui dengan biji wijen dan minyak wijen. Tentakel hewan laut berkaki banyak itu biasanya dipotong sebelum disajikan dalam kondisi setengah hidup. Namun, pelanggan umumnya meminta gurita disajikan utuh tanpa dipotong. Daya tarik utama dari hidangan ini adalah ketika dikunyah, tentakel hewan itu masih menggeliat di dalam mulut Anda, dan memberi perlawanan yang cukup kuat saat hendak dikunyah.
2. Tiram
Tiram umumnya disajikan hidup karena mereka lebih cepat busuk daripada kebanyakan hewan lain ketika dimakan dalam keadaan mati. Ketika cangkangnya dibuka, tiram hanya dapat bertahan selama beberapa waktu. Tidak lebih dari beberapa jam. Oleh karenanya, tiram biasa disajikan mentah dengan tambahan saus.
3. Landak laut atau bulu babi
Landak laut hidup biasanya disantap langsung tanpa dimasak terlebih dulu. Di Bali, landak laut sering diburu untuk dimakan mentah atau diolah seperti dimasak pedas-manis atau digoreng. Setelah membuka cangkang dari landak laut, Anda dapat langsung memakan isinya dengan sendok, meskipun banyak orang lebih memilih untuk menjilati isinya keluar dengan lidah mereka.
4. Odori Ebi
Odori Ebi adalah jenis sashimi yang berisi bayi udang. Udang biasanya dicelupkan ke dalam sake, minuman beralkohol khas Jepang, untuk membuat mereka jadi mabuk sehingga lebih mudah dimakan. Hidangan Odori Ebi dibanderol cukup mahal karena untuk menu udang hidup harus disiapkan dengan cepat dan terampil.
5. Udang mabuk
Menu udang mabuk hampir mirip dengan Odori Ebi, tetapi tetap memiliki beberapa perbedaan. Pertama, menu ini berasal dari China, bukan Jepang, dan tidak selalu disajikan hidup. Tetapi ketika itu disajikan hidup, udang-udang dimasukkan ke dalam minuman dengan kandungan alkohol sekitar 40-60 persen.
6. Noma Salad
Noma Salad adalah salah satu menu esktrem yang biasa disajikan di Kopenhagen. Salad ini disajikan bersama taburan semut yang merayap lambat. Semut-semut itu dibekukan sebentar agar gerakannya melambat. Kemudian ditaburkan di atas daun selada yang masih segar. Salad serangga ini dibanderol USD 300 atau sekitar Rp 2,9 juta.
7. Casu Marzu
Casu Marzu adalah keju tradisional Sardinia yang terbuat dari susu domba. Keistimewaan dari keju ini adalah karena terdapat larva dari lalat keju (Piophila casei) yang dimasukkan ke dalam keju untuk membantu memecah lemak. Larva-larva itu kemudian memakan keju, melembutkannya, dan mengeluarkan cairan dikenal sebagai lagrima ke dalam campuran keju. Sementara beberapa orang membuang belatung-belatung itu sebelum dikonsumsi, banyak orang tetap mengonsumsi keju itu bersama belatungnya. Ketika melakukan itu, orang-orang itu disarankan untuk menutupi mata mereka, karena belatung-belatung itu dapat melompat keluar dari dalam keju.
8. Sashimi katak
Dalam sebuah video yang dirilis di Youtube, seorang wanita Jepang tampak menikmati sajian shasimi dari katak hidup. Video, yang awalnya di-upload pada tahun 2012, itu diambil di Tokyo di sebuah restoran bernama Asadachi, tempat yang yang mengkhususkan pada sajian makanan aneh termasuk sashimi. Ketika disajikan, jantung katak itu masih berdenyut namun bagian tubuhnya yang lain telah dipotong-potong.
9. Ikizukuri
Ikizukuri adalah sejenis hidangan sashimi ikane, yang secara harfiah diartikan siap hidup. Umumnya, pengunjung bisa memilih ikan yang hendak mereka makan. Setelah pengunjung memilih ikan pesanannya, koki lalu mengiris ikan tersebut, tetapi tetap membuat mereka utuh. Tidak hanya itu, koki juga membuat detak jantung ikan tetap berkedut dan mulutnya tetap bergerak sementara mereka makan.
10. Ying Yang Yu
Hidangan ikan koi ini biasanya disajikan dengan saus asam dan manis, dan ikan masih benar-benar hidup dengan kepala yang masih bergerak. Menu ini dipersiapkan dengan sangat cepat, dan dengan sangat hati-hati supaya organ internalnya tidak rusak, sehingga ikan dapat tetap hidup selama tiga puluh menit
Inilah sepuluh hewan yang dimakan hidup-hidup oleh manusia. Terlepas dari itu berbahaya bagi kesehatan atau tidak, makan daging mentah lebih berisiko terhadap kontaminasi penyakit. Jadi, sebaiknya masaklah makanan Anda dengan benar supaya tidak ada bakteri yang menempel pada makanan.
Sumber: merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar