
JAKARTA,  Kehamilan dan menyusui adalah dua proses paling penting yang dapat  menentukan kesehatan bayi. Hasil kajian ilmiah terbaru menunjukkan bahwa  pemberian probiotik selama masa kehamilan dan menyusui dapat  mempromosikan atau meningkatkan sistem kekebalan pada bayi.
"Alergi  dan eksim adalah dua masalah kesehatan yang sering dialami oleh bayi  baru lahir. Dengan probiotik, daya tahan tubuh akan meningkat dan  mengurangi risiko berkembangnya penyakit tersebut," kata Erika Isolauri,  MD, D. Med. Sci, pakar ilmu kesehatan bayi dari  Universitas Turku,  Finlandia dalam acara temu media, Selasa, (13/3/2012),  di Jakarta..
Erika  menerangkan, ketika seorang ibu mengonsumsi probiotik selama kehamilan  dan menyusui, maka akan merangsang tubuh memproduksi immunoglobulin A  (sistem komponen kekebalan yang membantu mempertahankan tubuh terhadap  alergen) yang ditransfer ke bayi melalui darah atau ASI.
Hal ini  berarti, ibu akan memberikan bayinya sistem kekebalan tubuh yang  diperlukan untuk melawan risiko alergi dan eksim selama dua tahun  pertama. Eksim adalah suatu kondisi kulit yang ditandai dengan gatal  parah, sering dengan kemerahan dan pengelupasan. 
"Manfaat  lainnya, probiotik juga membantu menyehatkan keseimbangan mikrobiota  usus sejak dini, sehingga dapat dijadikan cara untuk mengontrol kenaikan  berat badan yang berlebihan," jelasnya.
Probiotik adalah  mikroorganisme hidup yang mirip dengan mikroorganisme menguntungkan yang  ditemukan secara alami dalam usus manusia. Erika mengungkapkan,  probiotik bisa didapatkan dalam bentuk produk makanan yang diperkaya  dengan bakteri seperti Lactobacillus rhamnosus dan Bifidobacterium.
Melahirkan caesar, bayi kurang probiotik
Sementara  itu Prof.DR.Dr.med Ali Baziad Sp.OG (K) dari Brawijaya Hospital  mengatakan, populasi mikrobiota di dalam usus bayi sangat dipengaruhi  oleh faktor genetik, cara persalinan, lingkungan saat kelahiran, dan  pola atau kebiasaan pemberian makanan.
Menurut Ali, untuk ibu  hamil yang memilih persalinan dengan cara caesar, bayi mereka akan  cenderung memiliki sedikit kandungan probiotik di dalam tubuhnya. Di  samping itu, berat badan yang berlebihan dan penggunaan antibiotik yang  terlampau sering juga dapat menurunkan supplay bakteri baik dari ibu ke  bayi.
"Kebanyakan ibu sekarang maunya lahir caesar. Padahal kalau  lahir caesar bayi kurang mendapatkan probiotik. Akibatnya risiko bayi  menderita asma, infeksi, dan alergi akan meningkat," ucapnya. 
Ali  menerangkan, pada bayi yang lahir dengan cara normal, bayi akan  terpapar lebih banyak probiotik karena kontak dengan usus ibu  berlangsung cukup lama. Selain itu, ketika bayi melewati vagina, ia juga  akan terpapar kuman sehat yang ada di vagina ibunya.
"Oleh  karena itu, jangan sering-sering cuci vagina, misalnya pake daun sirih  dan atau bahan lainnya, karena kuman sehat bisa mati," terangnya.
Lebih  lanjut Ali mengimbau agar para ibu menyusui tidak malas dalam  memberikan ASI kepada bayi mereka karena ASI mengandung probiotik dan  prebiotik (oligosakrida) alami yang sangat dibutuhkan oleh bayi. ASI  kaya akan kandungan bioaktif, memberikan tidak hanya perlindungan pasif,  namun juga secara aktif menstimulasi perkembangan sistem imun bayi.
Support by : 

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar