Senin, 04 Juli 2011

8.000 Karyawan Freeport Tinggalkan Tambang

Ribuan karyawan, dengan berjalan kaki, menempuh puluhan kilometer menuju Timika.

Mogok massal karyawan PT Freeport

Sekitar 8.000 karyawan Freeport, saat ini meninggalkan areal tambang di mile 68 dan 78 Tembagapura menuju Kuala Kencana Timika di mile 38, dengan berjalan kaki. Tindakan ini sebagai bagian dari aksi mogok kerja. Untuk menuntut kesejahteraan.

Salah seorang karyawan Freeport bernama Airan Koibor yang berhasil dihubungi mengatakan, saat ini ribuan rekan kerjanya sedang berjalan kaki dari Tembagapura menuju Kuala Kencana (Areal kantor Freeport) di Timika. "Ada sekitar 8.000 karyawan lain yang saat ini meninggalkan areal tambang menuju Kuala Kencana untuk bergabung dengan kami, bersama-sama melakukan aksi mogok kerja menuntut perbaikan kesejahteraan," ujar Koibor saat dihubungi via selulernya, Senin 4 Juli 2011.

Sedangkan ribuan karyawan lainnya, lanjut dia, saat ini berada di pintu masuk Kuala Kencana. "Kami tidak diperbolehkan masuk areal Kuala Kencana oleh aparat keamanan yang dipimpin langsung Kapolres Mimika. Untuk itu, kami masih menunggu rekan-rekan lain yang saat ini berjalan kaki dari areal tambang, untuk bergabung," ungkapnya.

Aksi mogok yang kemungkinan diikuti 14.000 ribu karyawan, menuntut manajemen Freeport berdialog mengenai kesejahteraan. "Ini bentuk solidaritas kami, sesama karyawan, menuntut peningkatan kesejahteraan," ucapnya.

Mengenai aksi meninggalkan lokasi tambang, oleh ribuan karyawan, dengan berjalan puluhan kilometer menuju Timika, Koibor mengatakan, sudah berkoordinasi dengan perusahaan, agar disiapkan transportasi mengangkut mereka. namun, perusahaan tidak bersedia. "Kami sudah negoisasi dengan manajemen agar menyiapkan transportasi, mengangkut, para karyawan yang berjalan kaki sejak jam 8 pagi tadi, tapi sampai kini tidak ada, malah semua kendaraan perusahaan tidak ada yang beroperasi," ungkapnya.

Aksi mogok kerja, kata Koibor, sudah berlangsung sejak pukul 00.00 WIT dinihari tadi. "Semua karyawan close dari tempat kerja sejak dini hari pagi, baik itu yang berada di areal tambang Grasberg, Underground, Tembagapura, dan sepakat berjalan menuju Timika, untuk bergabung melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas," paparnya.

Kata dia, mogok kerja ini membuat kegiatan tambang lumpuh total. "Sekarang sama sekali tidak ada kegiatan perusahaan, karena semua karyawan yang tergabung dalam SPSI FI mogok dan menuju Kuala Kencana," tukasnya.

Sebelumnya, juru bicara PT FI, Ramdani Sirait mengimbau karyawan agar tak mogok."Karenanya, manajemen menghimbau seluruh karyawan untuk tetap bekerja dan mendukung upaya ke arah penciptaan lingkungan kerja tersebut," kata dia.

Mengenai rencana mogok kerja, perusahaan melihat hal tersebut tidak dapat dibenarkan karena tidak didasarkan pada kegagalan perundingan mengingat perusahaan melalui berbagai korespondensi telah menyatakan kesediaannya untuk segera merundingkan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) 2011 - 2013 setelah adanya kejelasan mengenai penyelesaian masalah internal organisasi Pengurus Unit Kerja Federasi Serikat Pekerja - Kimia, Energi & Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia PT Freeport Indonesia, sebagaimana yang juga telah dikonfirmasi oleh Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, pada 30 Juni 2011.

Pemberitahuan mogok kerja tersebut juga mengindikasikan adanya upaya unjuk rasa yang tidak dapat dibenarkan. (sj)


• VIVAnews


Support by. :











Tidak ada komentar:

Posting Komentar