Senin, 11 Juli 2011

Kenali kondisi tubuh dan mental saat menyetir


menyetirMenyetir adalah kegiatan fisik dan mental. Selain kondisi mobil yg harus oke, tubuh kita juga harus fit. Masalahnya, banyak pengendara yang menilai tubuhnya dalam keadaan prima atau tidak hanya dari masalah kesehatan.

Bila tidak pusing, tidak demam atau tidak mengantuk, mereka masih merasa sanggup dan mampu mengendarai mobil . padahal kondisi yang fit menyaratkan koordinasi yang sempurna terutama diantara mata, telinga, kaki, tangan dan otak sebagai pusat pengendalinya. Ini yang disebut sadar

Bisa jadi fisik tampak segar-segar saja, tetapi pikiran tidak focus dan konsentrasi gampang buyar. Mungkin juga emosi sedang tidak stabil sehingga mudah terpancing amarah ketika berhadapan dengan pengendara lain di jalan raya.
Padahal kondisi ini tergolong tidak fit. Dan sebaiknya tidak berkendara. Nah apa sajakah tanda-tanda tubuh fit atau tidak untuk berkendara ?. simak poin-poin berikut

setir
Saat pertama memegang kemudi, kita sadar  lokasi mana yang akan dituju. Bila tidak coba turun dan tenangkan diri dengan cara yang lain. Sebab ada sebagian orang yang melampiaskan amarah dengan mengendarai mobil.
Alhasil sampai puluhan meter mobil melaju dia masih belum tau hendak kemana dia sebenarnya. Seolah lokasi yang dituju bukan prioritas, bahkan tidak dipikirkan.

Akibatnya ketika menemukan sasaran pelampiasan di tengah jalan, dia meluapkannya kepada sesama pengguna jalan . harus diingat bahwa mengendarai mobil membutuhkan emosi yang stabil, tidak meledak-ledak karena dapat membahayakan pengguna jalan lain.
Sepanjang perjalanan, kita masih bisa mengingat daerah mana saja yang sebelumnya kita lewati. Kita juga sadar melintasi bangunan, gedung atau mungkin papan reklame dan pohon yang mengigatkan kita pada tempat tertentu.
Wasapada. Bila ternyata kita tidak ingat dan terkejut karena sudah mencapai daerah tertentu. Waspadalah sangat mungkin saat itu pikiran kita sedang melayangentah kemana sehingga tidak focus  terhadap kondisi jalan. Kondisi ini membahayakan perjalanan segera istirahatkan diri dengan minum atau yang lainnya
 
Adanya rasa takut yang tidak bisa dikendalikan dan terus terasa terhantui sepanjang perjalanan. Terutama rasa takut yang berlebihan sangat berbahaya seandainya sampai mempengaruhi gaya berkendara.
Gaya berkendara bisa agresif dan ugal-ugalan. Apapun kondisi pengendara, mengemudi mobil haruslah tetap tenang dan memperhatikan kepentingan pengguna jalan lainnya.

Sumber : http://endanesia.com





Support by. :











Tidak ada komentar:

Posting Komentar